Selasa, 05 Agustus 2014

Lomba Kelompok Tani Ternak Berprestasi Nasional

Kelompok Tani Ternak Rantiang Ameh Canduang Dinilai Tim Nasional 

Kelompok Tani Ternak  "Rantiang Ameh” Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Provnsi Sumatera Barat dinilai oleh tim tingkat nasional kategori lomba kelompok agribisnis, Selasa (20/5). Ketua Tim Penilaian Kelompok Agribisnis Tingkat Nasional, Ir. Yulizar, mengatakan kegiatan lomba kelompok agribisnis khususnya peternak kambing perah merupakan kategori luar biasa, karena untuk tingkat nasional hanya ada 10 kelompok yang masuk penilaian. “Kegiatan lomba ini tidak sama seprti lomba-lomba lainnya, karena penilaian kelompok agribisnis ini selain melakukan penilaian juga dilaksanakan pembinaan untuk perkembangan yang lebih baik di masa mendatang. Oleh karena itu, kegiatan ini lebih tepatnya adalah evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan oleh anggota kelompok tani peternak kambing perah," katanya. Anggota tim membuka kesempatan seluas-luasnya kepada anggota kelompok ataupun masyarakat untuk mengajukan pertanyaan terkait usaha pemeliharaan, budidaya, pengolahan dan lainnya tentang peternakan kambing perah. Sekali lagi disampaikan, kegiatan ini bukan semata-mata penilaian melainkan juga pembinaan. Adapun kriteria penilaian mengacu kepada, kelembagaan dan organisasi kelompok, dinamika kelompok yang paling menentukan dari segala indikator penilaian mulai dari awal kondisi sekarang, jenis produk, pemupukan dan perkembangan modal serta kesejahteraan anggota kelompok. Pada dasarnya dari semua indikator itu, dinamika kelompok itulah yang paling berperan dan menentukan. Pemenang lomba akan diumumkan oleh pemerintah pada acara Hari Ketahanan Pangan se-Dunia,” kata Yulizar. Sebelumnya, Bupati Agam, Indra Catri mengucapkan selamat datang kepada tim penilai tingkat nasional serta terima kasih kepada anggota Keltan Rantiang Ameh dan masyarakat yang sudah berbuat selama ini, sehingga masuk kepada tahapan penilaian tingkat nasional. “Dilakukannya penilaian terhadap Keltan Rantiang Ameh hendaknya dapat memberikan motivasi dan insvirasi kepada masyarakat untuk lebih banyak lagi membuka usaha peternakan kambing. Beternak dan bertanilah secara berkelanjutan, karena melalui usaha perternakan dan pertanian tingkat keberuntungannya sangat tinggi," kata Indra Catri. Menurut Indra Catri, melalui usaha peternakan kambing terjadi transformasi yang dulunya dilakukan secara tradisonal sekarang sudah diolah secara modern baik makanan ternak, teknik pemeliharaan, pengolahan pasca panen dan sebagainya. Apalagi kondisi daerah di Kecamatan Canduang memberikan peluang ke arah itu, karena pakan ternaknya mudah didapatkan, suhunya mendukung serta hasil yang dicapai petani (trade record)-nya tinggi. Seperti yang dialami Keltan Rantiang Ameh dari awalnya hanya 20 ekor kambing, sekarang hanya dalam waktu singkat sudah berkembang menjadi 135 ekor, belum termasuk yang sudah dijual sebagai kambing pedaging,” kata Indra Catri. Sementara itu, Ketua Keltan Rantiang Ameh, Amrizal dalam eksposenya mengungkapkan bahwa usaha peternakan kambing perah dilatar belakangi oleh beberapa hal diantaranya, pakan ternak tidak sulit untuk didapatkan dan dapat menghasilkan tiga unsure yaitu, susu, daging serta kompos. “Anggota Keltan Rantiang Ameh melakukan usaha peternakan kambing perah ini juga tujuannya untuk memberikan kontribusi dan motivasi kepada masyarakat petani peternak supaya membudayakan usaha tersebut,” kata Amrizal. Usai acara, tim penilai melanjutkan survey kelapangan ke kandang kambing Keltan yang tidak jauh dari lokasi acara. Dalam kesempatan itu, bupati bersama tim juri ikut meminum susu kambing hasil olahan Keltan Rantiang Ameh.